Bukittinggi - Puluhan masyarakat menghadiri klarifikasi dan bersilaturahim bersama Maswardi, Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) berlangsung di Mushala Al-Huda, Kelurahan Kubu Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) Kota Bukittinggi, Sabtu(19/1/2024).
Pertemuan masyarakat bersama ASN Dispersip Maswardi itu dihadiri Lurah Gulai Bancah Indra Sukma, RT, RW, tokoh masyarakat, Ninik Mamak, serta sejumlah pemuda dan masyarakat Gulai Bancah, Kecamatan MKS Kota Bukittinggi.
Pertemuan antara Maswardi, bersama masyarakat Kelurahan Kubu Gulai Bancah adalah untuk memberikan penjelasan kronologi yang sebenarnya karena sebelumnya, hanya ada isu dan rumor yang tidak jelas.
Dalam kesempatan itu, Maswardi menjelaskan, kronologi awal tentang perkenalannya bersama Mimi yang kini telah menjadi istrinya.
Di awal.perkenalan bersama istrinya Mimi Suarni, dirinya berkenalan melalui FB dan messenger pada 16 Oktober 2023 lalu, dan dalam beberapa kali pertemuan, dan tatap muka akhirnya mereka memutuskan untuk melangsungkan pernikahan siri dengan disaksikan oleh beberapa orang saksi di Jambu Air Bukittinggi.
"Saya mendengar Isu ada beredar video video bahwa saya menikah pada September atau Oktober 2023 lalu. Padahal kami menikah bertepatan pada 12 November 2023, dan istri saya Mimi Suarni telah berpisah dengan mantan suaminya sekitar Juli 2023 lalu, " jelas Maswardi kepada redaksi Indonesiasatu.com.
Seperti diketahui dalam postingan media, ada beberapa kronologis kejadian dan pertentangan sempat mewarnai kesalahpahaman beberapa waktu lalu, hingga mengakibatkan Maswardi mengalami pemukulan dan pengusiran hingga caci maki di dua tempat berbeda, seperti di Paninggiran Ateh, Palupuh Agam dan kelurahan Kubu Gulai Bancah Bukittinggi.
Selanjutnya, untuk hari ini, masyarakat Kelurahan Kubu Gulai Bancah melakukan mediasi kasus yang terjadi, dan telah ada kata sepakat antara Maswardi dengan masyarakat serta pemuda Kelurahan Kubu Gulai Bancah.
"Kami atas nama masyarakat Gulai Bancah meminta maaf atas kesalahpahaman kasus yang menimpa saudara Maswardi yang juga warga asli Gulai Bancah Kota Bukittinggi. Dengan terjadinya kasus ini jadi pelajaran bagi kita semua mari kita menyelesaikan bersama-sama, " ujar Yontrimansyah yang juga anggota DPRD kota Bukittinggi.
Baca juga:
Amsakar Tinjau Kebakaran di Sagulung
|
"Jangan kita mau diadu domba kita tela'ah dulu masalahnya apa dan bisa ditanyakan dulu bagaimana permasalahan yang terjadi kepada Maswardi, " sambungnya.
Salah satu perwakilan Ninik Mamak juga menyampaikan permintaan maaf kepada Maswardi dan istrinya karena miskomunikasi saat itu hingga terjadi pertengkaran dan pengusiran kepada Maswardi.
"Kami minta maaf atas keteledoran ini, kalau tidak ada yang mengerti, dan hanya mendengar dari Isu yang berkembang dan untuk hari ini Bapak Maswardi adalah tetap warga kami masyarakat Kubu Gulai Bancah kota Bukittinggi, " ucapnya.
Pihaknya berharap agar Maswardi berkenan membuka pintu maaf atas kejadian ini. "Ke depan hal ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, " harapnya haru.
Anggota DPRD kota Bukittinggi Yontrimansyah juga menyampaikan, apa yang terjadi kita lupakan dan selesaikan dengan baik, untuk ke depannya jangan terulang kembali.
"Kepada pak Maswardi, kami mohonkan permintaan maaf orang kampung apa yang terjadi karena ada sebab akibat, apa yang terjadi jangan diingat, cukup jadi pembelajaran."
"untuk penyelesaian yang terbaik, dan dari rumah Allah ini, mari kita pererat tali silaturahmi dan kita bersatu serta saling berma'af-ma'afan, " ajak Yontrimansyah.
Dalam kesempatan tersebut, Lurah Kubu Gulai Bancah Indra Sukma juga menyampaikan, kita hari ini mencari penyelesaian, semua sudah kita dengar mana yang benar dan mana yang salah.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Maswardi dengan penjelasan dan keterangan yang disampaikan, secara jujur di rumah Allah, dan ke depannya kita saling bertukar fikiran untuk memajukan kampung kita bersama-sama."
"Alhamdulillah dengan keterangan dari Maswardi, hari ini masyarakat saling memahami, dan saling bermaaf-maafan, " tuturnya.
Hal senada dari perwakilan Pemuda meminta maaf dan kita mengharapkan Maswardi membuka pintu maaf, berhubungan masyarakat Gulai Bancah sudah ingin mengadakan damai
"Kami masih butuh buah fikiran untuk membantu Kelurahan Kubu Gulai Bancah, mohon maaf kami dapat informasi yang salah, dan kami sudah menyelesaikan di rumah Allah, " ujar perwakilan dari pemuda Kelurahan Kubu Gulai Bancah kota Bukittinggi itu.
Selanjutnya masyarakat dan Maswardi saling berjabat tangan untuk saling bermaafan. Ini adalah suatu pembelajaran dimasa yang akan datang, seperti kata pepatah Alam Takambang jadi Guru.(LindaFang).