PA dan DPC GMNI Bukittinggi Serahkan Bantuan untuk Relawan Siaga Bencana di Banuhampu

BUKITTINGGI-

Persatuan Alumni (PA) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bukittinggi menyerahkan bantuan tandu untuk Relawan Siaga Bencana di Banuhampu, Kabupaten Agam. 

Penyerahan bantuan diserahkan Ketua DPC PA GMNI Bukittinggi Yandri Pribadi kepada Relawan Siaga Bencana di Banuhampu, Rabu malam, 19 Juni 2024.

Bantuan berupa alat untuk evakuasi korban tersebut diterima langsung oleh Hasbullah, Onfialdi dan Zulfa Mahendra mewakili Relawan Siaga Bencana Banuhampu.

"Ini tidaklah banyak, namun setidaknya cukup untuk menolong relawan di lapangan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam membawa para korban terdampak bencana alam, " katanya.

Ke depan kata Yandri, sesuai instruksi Ketua PA GMNI Sumbar Yogi Yolanda, alumni dan kader GMNI berkomitmen akan terus mengupayakan dukungan untuk membantu masyarakat Kabupaten Agam pada umumnya dan daerah terdampak bencana pada khususnya untuk bangkit kembali hingga menjadi Agam yang kuat bermadani.

Salah seorang Relawan Siaga Bencana Banuhampu, Hasbullah mengapresiasi PA dan GMNI Bukittinggi yang terus peduli terhadap kondisi daerah yang dilanda bencana.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan berupa 1 buah tandu siaga bencana yang diberikan oleh PA GMNI. Ini memang salah satu perlengkapan yg sangat kami butuhkan, karena sebelumnya tidak mudah mengevakuasi korban bencana yang mengalami cidera karena tidak adanya tandu. Dengan adanya tandu ini, kami berharap tugas kami akan lebih mudah kedepannya, " kata Hasbullah. 

Terpisah, Ketua PA GMNI Sumbar Yogi Yolanda menyampaikan bantuan ini merupakan salah satu wujud nyata kepedulian GMNI Sumbar terhadap masyarakat yang terdampak bencana.

Sebelumnya, PA GMNI Sumbar juga telah menyerahkan sejumlah bantuan kemanusian kepada korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Selasa (11/6/2024).

Yogi Yolanda menyampaikan bantuan berupa perlengkapan sekolah, Al Quran dan Buku Iqra untuk anak-anak korban banjir lahar dingin, baik untuk tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan juga murid MDA. (rel)