Eropa dalam Perang Dunia I

    Eropa dalam Perang Dunia I
    Febri Trianda

    Bukittinggi--Pada abad ke-19, penjajahan bangsa-bangsa Eropa seperti Inggris dan Prancis telah membangun kekuasaan penjajahan di keempat penjuru dunia. Jerman, yang telah membangun kesatuan politiknya lebih lama dari pada negara-negara lain, bekerja keras untuk menjadi pelopor dalam perlombaan ini. 

    Pada Awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak dan Jerman beserta kekaisaran Austia-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya. Ketegangan antara kedua kelompok ini semakin hari semakin meningkat, hingga akhirnya suatu pembunuhan pada 1914 menjadi pemicu perang. Pangeran Franz Ferdinand, pewaris takhta kekaisaran tersebut di daerah Balkan. 

    Dalam kurun waktu yang amat singkat, hasutan setelah peristiwa ini menyeret seluruh Benua Eropa ke dalam kancah peperangan. Austria-Hungaria menyatakan perang kepada Serbia. Faktor yang menyebabkan perang dunia I, Pertama pertentangan antarnegara seperti pertentangan antara Jerman dan Prancis, Jerman dan Inggris, Jerman dan Rusia, Rusia dengan Austria. Kedua, Politik mencari kawan (system of alliance). 

    Dalam Perang dunia I, kekuatan antara dua kubu saling berhadapan, kubu-kubu tersebut dinamakan blok yang terdiri atas blok sentral yang dipimpin oleh Jerman dan Blok sekutu yang dipimpin oleh Prancis.  Anggota Blok Sekutu. berjumlah sebanyak 23 negara (Prancis, Inggris, Rusia, Italia, Amerika Serikat, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani, Portugal, Jepang, dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Blok Sentral adalah Jerman, AustriaTurki dan Bulgaria. Sekitar 8 juta orang tewas dalan Perang Dunia I dan berakhir dengan kemenangan Blok Sekutu. Faktor kalahnya Blok Sentral dikarenakan tidak seimbangnya kekuatan yang saling berhadapan tersebut, terjadi perpecahan di dalam Blok Sentral, dan timbulnya pemberontakan-pemberontakan di negara-negara Blok Sentral.

    Jika ditinjau dari proses jalannya Perang Dunia I kita dapat melihat bagaimana Perang antara Austria-Hungaria dan serbia menjadi meluas dan melibatkan sekutu-sekutunya. Serbia mendapatkan bantuan dari Rusia dan Prancis. Jerman memihak Austria dengan menyatakan perang dengan Prancis. Ketika Jerman menerobos Belgia untuk menyerang Prancis, Inggris membantu Belgia dan Prancis dengan menyatakan perang dengan Jerman pada 4 Agustus 1914. Dalam jangka waktu seminggu lima negara besar terlibat ke dalam kancah perang Austria-Serbia. Maka terjadilah perang besar-besaran.

    Peperangan ini terjadi di dua Front, yaitu Barat dan Timur. Jerman menghadapi Prancis di front Barat dan Rusia di front Timur. Jerman merencanakan untuk menghancurkan Prancis di front barat sebelum menghadapi Rusia di timur.  Pada September 1914, Jerman sudah mencapai Sungai Marne dan mengancam Paris. Namun, rencana ini gagal karena mendapatkan perlawanan sengit dari Prancis. Selain itu Jerman harus menghadapi Rusia yang sudah menuju Jerman. 

    Prancis dapat menahan Jerman di Sungai Mane, Inggris tetap dapat menguasai Selat Inggris serta Rusia tetap dapat bertahan di Prusia. Akhirnya, peperangan yang semula bersifat langsung, kini menjadi peperangan pasif. Pasukan militer kedua belah pihak mengambil posisi masing-masing dalam parit-parit perlindungan yang memanjang sejauh 78 km dari laut Utara sampai perbatasan Swiss.

    Akhur Perang dunia I ini kemudian berdampak besar terhadap kehidupan manusia selanjutnya seperti dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik yaitu : 

    1. Bidang Politik 

    Di bidang Politik, pengaruh nya sangat terasa dimana wilayah kekuasaan negara-negara yang berperang mengalami perubahan. Jerman, Austria, dan Turki menjadi republik dan wilayahnya menjadi sempit. Perang Dunia I juga berdampak pada munculnya negara-negara baru seperti Polandia, Cekoslovakia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab Saudi, dan Syria (Suriah). Selain itu, muncul pula paham-paham baru seperti fasisme di italia, nazisme di Jerman, nasionalisme di Turki, militerisme di Jepang, dan komunisme di Rusia. 

    2. Bidang Sosial

    Perang Dunia I membutuhkan perlengkapan sehingga mendorong produktivitas industri yang semakin besar. Dengan demikian buruh semakin dibutuhkan, sehingga kedudukan buruh dan wanita semakin penting. Undang-undang sosial pun dikeluarkan di beberapa negara. Sementara itu gerakan emansipasi wanita mendapat sambutan yang menggembirakan karena dalam peperangan yang menjadi tenaga palang merah. Perang yang berkepanjangan juga menimbulkan rasa marah, bosan dan ngeri, sehingga memunculkan keinginan perdamaian. Maka dibentuklah League of nations atau Liga Bangsa-Bangsa pada 1919

    3. Bidang Ekonomi

    Selama Perang Dunia I berkecamuk Perekonomian tidak mendapatkan perhatian yang layak. Akibatnya, krisis ekonomi yang dahsyat melanda dunia. Hal ini dikenal dengan sebutan "malaise" 1929. Adapun penyebab krisis ekonomi tersebut sebagai berikut ;

    a. Kemiskinan akibat tenaga manusia tercurah untuk keperluan perang, faktor-faktor produksi rusak.

    b. Produksi yang berlebihan akibat perdagangan internasional terhenti oleh proteksi yang dilakukan oleh negara-negara totaliter seperti Jerman, Italia, dan Rusia.

    c. Terhambatnya pemberian kredit. Banyak nasabah yang menarik depositnya karena terjadi inflasi yang sangat tinggi serta banyak perbankan yang menarik kembali pinjamannya. 

    d. Terjadinya kekacauan pembayaran. Terjadi perbedaan besar dalam nilai mata uang Jerman, Austria, dan Prancis terhadap dollar Amerika. Pada puncak krisis nilai mata uang mencapai 1$=4.000.000.000 deutsche Mark.

    Perang ini dimulai dari 28 Juli 1914 dan berakhir pada 11 November 1918.

    Febri Trianda 

    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Ketua GOW Bukittinggi Sambut Rombongan GOW...

    Artikel Berikutnya

    Lapas II A Marten: Kami Tidak Berikan Fasilitas...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hidayat Kampai: Ketika Nada Terlarang Mengusik Fokus Siswa
    Hendri Kampai: Saatnya Nikel Bicara! Mimpi Indonesia Menjadi Raja Komponen Kendaraan Listrik
    Jadikan 'Maung' Kendaraan Dinas Nasional, Presiden Prabowo Tunjukkan Konsistensi Cinta Produk Dalam Negeri
    Irdam Brawijaya Hadiri Konsolidasi Wilayah Panitia Pemilihan Kecamatan Pilkada se-Jawa Timur

    Ikuti Kami