Bentuk Kepedulian Wako Eman Safar, Pemko Terapkan 5 Muatan Lokal bagi Pelajar SD dan SMP

    Bentuk Kepedulian Wako Eman Safar, Pemko Terapkan 5 Muatan Lokal bagi Pelajar SD dan SMP
    Walikota Bukittinggi H.Erman Safar, SH

    Bukittinggi-Pemerintah Kota Bukittinggi di bawah kepemimpinan Wali Kota Erman Safar, tahun ajaran 2023/2024 ini kembali menerapkan muatan lokal bagi pelajar SD dan SMP Negeri. Lima muatan lokal tersebut, BAM, Aqidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan sejarah Islam.

    Untuk memberikan materi muatan lokal khusus Budaya Adat Minangkabau (BAM), Pemko Bukittinggi berkolaborasi dengan Niniak Mamak, Tokoh Adat dan Bundo Kanduang. Bagaimana para pelajar diberikan materi tentang adat budaya Minangkabau, seperti, Kato Nan Ampek, Sumbang Duo Baleh, dan panitahan.

    Pemko juga tengah upayakan bagaimana setiap sekolah swasta di Bukittinggi juga terapkan muatan lokal ini. Disdikbud, sedang upayakan itu, dengan mengurus data pokok pendidikan (Dapodik) ke Kementrian.

    Penambahan lima muatan lokal ini, pada prinsipnya diberikan untuk membekali generasi muda dengan adat dan agama, sekaligus untuk melestarikan kearifan lokal, yang tentunya akan bermanfat pada diri mereka dalam menghadapi masa depan.

    Sebagai bentuk kepedulian dan  perhatian Wako Erman Safar terhadap masa depan generasi muda, Pemko Bukittinggi menerapkan Penambahan Muatan Lokal dengan materi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah, untuk Pelajar SD dan SMP Negeri di Bukittinggi.

    Walikota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, di seluruh SD dan SMP Negeri se Kota Bukittinggi, Pelajar  diwajibkan belajar Budaya Alam Minangkabau (BAM), Fiqih, Sejarah Islam, Aqidah Akhlak dan Bahasa Arab.

    "Alhamdulillah, ini adalah tahun kedua para pelajar kita diberikan tambahan untuk mengisi dada dan pikiran mereka dengan  agama dan nilai nilai adat budaya. Semoga dengan ini generasi muda kita siap untuk menghadapi masa depan dan terhindar dari pengaruh negatif perkembangan zaman". ungkap Wako Erman Safar.

    Wako menambahkan, Materi ini diberikan langsung oleh Tokoh Adat, Niniak Mamak, Bundo Kanduang Cadiak Pandai.Para pemuka adat dan agama itu, langsung menjadi guru tamu bagi para pelajar, Hal ini ditujukan agar ilmu adat didapat langsung dari narasumber yang kompeten di bidangnya, " pungkasnya.

    Seperti kita ketahui, program Pendidikan dari Pemko Bukittinggi juga di sambut baik oleh para Guru SD Negeri dan Swasta se Kota Bukittinggi.

    Menurut penuturan Sry Eka Handayani yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri 06 Parit Antang menjelaskan kepada awak media pada Sabtu ( 01/06/2024), mata Pelajaran PKBAM dan PUPB di Kota Bukittinggi adalah menjadi era baru tranformasi pendidikan karakter dan akhlak siswa, sehingga diharapkan para siswa dapat berperilaku baik dan sesuai tuntunan Syara' dan adat Minangkabau.

    "Kami atas nama keluarga besar SDN 06 Parit Antang mengapresiasi kinerja Pemko Bukittinggi. Di bawah naungan Pak Erman Safar, mata pelajaran BAM telah dikembalikan setelah 10 tahun tidak ada di dalam kurikulum sekolah di Kota Bukittinggi, " tegas Sry Eka.

    Ia menambahkan, bahwa harapannya melalui Pemko kota Bukittinggi dan Dinas Pendidikan untuk terus dipertahankan mata pelajaran ini sehingga dapat menjadi benteng anak kamanakan dari arus globalisasi terutama arus informasi yang tak terbendung.

    "Kami berharap dengan adanya PK BAM dan PUPB dapat menjadi sarana bagi anak-anak kita untuk terus melestarikan adat istiadat di Minangkabau sekaligus menanamkan kembali falsafah Adat Basandi Syara' Syara' Basandi Kitabullah, " harap Sry Eka.

    Di tempat lain, Kepala Sekolah SD 18 Campago Guguak Bulek, Dasril dalam penuturannya melalui via telfon menyampaikan bahwa ke depan diharapkan Mapel PK BAM dan PUPB dapat terintergrasi dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sehingga sedari dini anak diperkenalkan dengan berbagai jenis tradisi, kebudayaan dan permainan khas Minangkabau sehingga bermanfaat untuk diteruskan kepada anak cucu nanti.

    "Saya berharap Mapel ini (PKBAM dan PUPB) dapat masuk dan terintegrasi dengan P5, mereka dari sekarang perlu diajarkan bentuk-bentuk tradisi khas Minangkabau seperti Tarian, Pasambahan, Kaba, dan lain-lain, " ungkap Mahasiswa S3 Pendidikan Dasar UNP ini.

    Dasril juga berharap karena ini merupakan Mapel Muatan Lokal khas Kota Bukittinggi kiranya mapel ini mulai tahun ajaran 2024/2025 sudah dimasukkan ke dalam daftar ujian baik ujian mid semester, ujian semester maupun ujian akhir sekolah.

    "Karena Mapel ini (PK BAM dan PUPB) telah menjadi mata pelajaran muatan lokal Kota Bukittinggi saya berharap ini masuk ke dalam Penilaian, dalam bentuk Ulangan Harian, Ujian Mid Semester, Ujian Akhir Semester dan Ujian Sekolah yang dikoordinir oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi. Sehingga mapel ini juga muncul di Ijazah anak-anak kita dan menunjukkan bahwa di Bukittinggi ada mata pelajaran PKBAM dan PUPB, " tutup Dasril.(Linda).

    bukittinggi sumatera-barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Harga Pangan untuk Hari Ini Jum’at 31/5/24...

    Artikel Berikutnya

    Pemko Bukittinggi Peringati Hari Lahir Pancasila...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hidayat Kampai: Kisah Dunia Akademik yang Terkontaminasi Ulah Para Bahlul
    Sosialisasi Rekrutmen TNI AD di Sekolah-Sekolah
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari
    Mengenal Sosok Serda Wahyu, Babinsa Heroik yang Selamatkan Anak dari Penyanderaan

    Ikuti Kami