BANUHAMPU--Pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi informasi dan edukasi bersama tokoh masyarakat, bapak Ade Rezki Pratama SE MM yang digelar di SMA 1 Banuhampu Jalan Raya Padang Lua Maninjau Pakan Sinayan, pada Minggu (20/11).
Dalam acara ramah sekaligus sosialisasi bersama masyarakat dihadiri oleh Anggota Dewan, Bapak Ade Rezki Pratama SE, MM dari komisi 9 DPR RI beserta team, Kepala Balai Besar Pom di Padang bpk Drs.Abdul Rahim Apt.Msi, Nara sumber Kepala Loka Payakumbuh Bapak Iswadi S Farm .Apt, Camat Banuhampu, Ibu SusiKarmila AS, SH, Forkopimca, Kepala KUA Banuhampu, Kepala Sekolah SMA 1 Banuhampu Drs.Aris Supardi beserta pengurus komite sekolah, Kepala puskesmas, koordinator BPP Pertanian, Ketua Tim Penggerak PKK kecamatan, Wali Nagari Sekecamatan Banuhampu, Ketua Bamus, Kerua Penggerak PKK Nagari, .Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai , Bundo Kanduang, Para pemuda-pemudi dan hadirin undangan.
Dalam penyampaiannya Kepala Sekolah SMA 1 Banuhampu Drs.Aris Supardi, bahwa perlu diketahui bahwa SMA1 Banuhampu sudah bisa disejajarkan dengan SMA lainnya disekitar Bukitttinggi dan Agam
"Sudah beberapa kali SMA 1 Banuhampu mewakili Provinsi Sumatera Barat ke tingkat Nasional itu merupakan suatu kebanggaan tapi sungguhpun demikian disampaikan kepada pak Ade bahwa kondisi SMA 1 Banuhampu ini boleh dikatakan masih sangat kurang sarana dan prasarana, " ujarnya.
Lanjut dikatakannya, untuk itu melalui tangan dingin pak Ade kami berharap perkembangan SMA1 Banuhampu agar bisa membantu melengkapi sarana dan prasarana di SMA1 Banuhampu
"Kami masih kekurangan laboratorium dan lain-lainnya, dan melalui tangan dingin pak Ade, keluhan kami di SMA 1 Banuhampu ini mohon diakomodir, " harap Kepsek Aris, " imbuhnya.
Sementara itu Camat Banuhampu Susi Karmila AS, SH menyampaikan, dari Pemerintah Kecamatan Banuhampu mengucapkan terima kasih untuk mengalokasikan kegiatan ini di Kecamatan Banuhampu.
"Mungkin untuk yang sudah kesekian kalinya dan ini adalah bentuk perhatian beliau kepada kita khususnya masyarakat Kecamatan Banuhampu dan tentunya kabupaten Agam pada umumnya, " ujar Susi.
Baca juga:
Atasi Antrean, Pertamina Siapkan SPBU Mobile
|
Dijelaskan dia, bahwa kita tahu untuk BPOM ini tujuannya adalah untuk menyelenggarakan tugas kita dibidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku kalau kita lihat sekarang tentu banyak dari produk makanan dari kosmetik dan makanan masih banyak yang belum mempunyai izin dari BPOM ini
Terakhir Camat Banuhampu Susi berharap kepada bapak Ade kiranya bisa membantu untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di SMA 1 Banuhampu ini.
Anggota Dewan Ade Rezki Pratama SE, MM memberikan statement sekaligus membuka acara tersebut, dijelaskannya bahwa selain menjadi edukasi dalam rangka komunikasi dan informasi juga menjadi bagian dari silaturahmi kita agar kita dapat terus meningkatkan amal ibadah kita.
"Hari ini kita dalam rangka komunikasi informasi dan edukasi, keamanan obat dan makanan bersama tokoh-tokoh masyarakat kami yang ada di kecamatan Banuhampu, " ujar Ade.
Dikatakannya, seperti yang disampaikan bapak tuan rumah Kepala sekolah SMA 1 Banuhampu bahwa saat ini semakin banyak peminatnya, namun ternyata segala sarana dan prasarana fasilitas - fasilitas yang mendukung dalam rangka proses belajar dan mengajar semakin terbatas, " tutur Ade.
Menurut Ade, oleh karena itu menjadi tanggung jawab kita bersama termasuk kita sendiri untuk dapat terus mencarikan, menyampaikan dan terus mendukung apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan SMAN 1 kedepannya.
"Namun demikian ada beberapa permintaan beliau terkait dengan laboratorium juga jadi kami kira ini penting bagaimana pada hari ini kita untuk berpacu dengan negara - negara lain dalam hal kemampuan dalam mencerdaskan martabat bangsa, " urai Ade..
Dijelaskan Ade, terkait dengan pendidikan, ia menyampaikan pada hari ini di tahun 2021 menurut data survey dari world population bahwa IQ atau tingkat kecerdasan generasi kita anak bangsa ini dari survey 199 negara di dunia di Indonesia dengan IQ kecerdasan rangking 130
Kalau kita survey dan kita perkecil wilayahnya di tingkat nasional bahwa Indonesia dengan tingkat kecerdasan anak-anaknya pada hari ini dengan urutan ke 10 dari negara - negara Asia lainnya.
Kita hanya satu tingkat lebih baik dari pada anak anak di Timur Leste atau dulu namanya Timor Timur
Kita satu tingkat lebih rendah dari peringkat ke 9 yang ditempati anak anak dari negara Laos
Masih banyk PR kita untuk mencerdaskan anak bangsa oleh karena itu butuh adanya tempat wadah, fasilitas dalam rangka proses mengajar dan belajar dengan baik untuk mengejar ketertinggalan anak anak kita
"Sebagai rasa tanggung jawab kami sebagai kami juga ingin mensupport SMAN 1Banuhampu insyaallah akan melahirkan generasi yang luar biasa nantinya, " tukasnya.
Secara kongkrit ia sudah mengusulkan ada beberapa yang ingin kami sampaikan diantaranya kami akan mendukung aktivitas dari anak-anak kita terutama adalah siswa siswi yang tidak mampu dari latar belakang keluarga.
*Kami sudah meminta data-data sekolah siapa kira-kira yang anak-anaknya mempunyai cita-cita tinggi tapi terbatas dengan materi oleh karena itu sekitar akhir November atau awal Desember akan dikucurkan sana bantuan untuk 35 siswa siswi yang tidak mampu dari SMAN 1 Banuhampu senilai Rp 35 juta, dengan masing-masing anak mendapatkan Rp 1juta, " jelas Ade.
Ia menambahkan, apakah itu nantinya akan digunakan untuk baju seragam untuk membeli buku, jajan maupun membeli pulsa untuk belajar online.
Selanjutnya dalam penyampaian nya Ade Rezki juga menjelaskan bahwa BPOM saat ini disorot oleh seluruh masyarakat Indonesia karena beberapa waktu yang lalu diakhir bulan Oktober banyak kasus anak--anak kita umur 3 / 4 tahun menderita sakit gagal ginjal karena mengkonsumsi obat penurun demam dalam bentuk sirup yang tercemar.
"Kenapa itu terjadi karena ada produsen pengusaha yang nakal yang mencari keuntungan untuk mencampurkan bahan bahan dengan mutu kualitas rendah untuk pemanfaatan, " paparnya.
Ade menegaskan, ia meminta kepada Pemerintah Pusat baik itu Menteri Kesehatan maupun BPOM untuk serius menangani kasus ini, kenapa kasus ini hanya terjadi di Indonesia ini erat kaitannya bagaimana indikasi adanya pengusaha-pengusaha yang ingin mencari keuntungan semata untuk meracik obat - obat dalam bentuk sirup dengan mutu yang rendah sehingga ini mencari keuntungan yang lebih akhirnya dampaknya sangat serius yaitu terhadap gagal ginjal pada anak hingga berujung kematian.
"Kami segera membuat sebuah panitia kerja untuk mendalami kasus ini agar tidak terulang lagi, " pungkas Ade Rezki Pratama.(Linda).